TRENDBERITA.COM-Semilir angin Pantai Sinar Laut menemani pertemuan Rembuk Stunting Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (25/05/2023), inisiatif dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaku Sekretariat TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Bangka Tengah.
Sebagai informasi, stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis.
Berdasarkan hal ini, maka diadakanlah rembuk ini sebagai upaya menurunkan angka stunting di Bangka Tengah dengan melibatkan Forkopimda, perwakilan Kanwil Kemenag Bateng, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, para camat, para lurah, para kades, Puskesmas di setiap kecamatan, BAZNAS, perwakilan MUI, perwakilan Bank Sumsel Babel, Dharma Wanita Persatuan, Bunda PAUD, forum genRe, juga forum anak.
Baca Juga: Pemprov Babel dan Pemkab Basel Kolaborasi Jemput Bola Layani Masyarakat
Dilansir oleh Kementerian Kesehatan pada Januari 2023 lalu, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Namun kondisi stunting di Bangka Tengah saat ini, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (naik 1% di tahun 2022-red).
“Terkait hal ini, arahan Bapak Bupati, target penurunan angka stunting di Bangka Tengah minimal sama dengan target nasional yaitu diangka 14%. Untuk itu, penurunan sebanyak 7% di Bangka Tengah ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama,” ungkap Sekdakab Bangka Tengah, Sugianto, yang juga selaku Ketua TPPS.
Menurutnya, keterlibatan lintas sektoral sangat dibutuhkan dalam pencegahan stunting di Kabupaten Bangka Tengah. Ia mengajak peran aktif stakeholders yang terlibat untuk menurunkan angka stunting.
Baca Juga: TK Negeri 2 Pembina Payung Kian Semarak atas Kehadiran Pj Gubernur Suganda dan Bunda Paud Maya
Diketahui, lokus stunting di Bangka Tengah ditetapkan di 13 desa yaitu 2 desa di Kecamatan Lubuk Besar (Desa Kulur Ilir dan Lubuk Pabrik), 1 desa di Kecamatan Namang (Desa Belilik), 2 desa di Pangkalanbaru (Desa Tanjung Gunung dan Desa Batu Belubang), dan 8 desa di Kecamatan Sungaiselan (Desa Sungaiselan Atas, Sungaiselan, Tanjung Pura, Romadhon, Sarang Mandi, Kerantai, Keretak, Melabun).
“Prevalensi stunting yang tinggi di Kecamatan Sungaiselan ini, memang sangat dipengaruhi oleh kondisi wilayahnya seperti sanitasi yang buruk dan kurangnya perilaku hidup sehat. Maka menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menuntaskan stunting di 13 desa ini,” jelas Sugianto.
Artikel Terkait
Terima Laporan Keuangan, Pj Gubernur Suganda Minta BPKP Dampingi Pemprov Babel
Pj Gubernur Suganda Diundang dalam Kegiatan Bekisah BI Babel
Menguatkan Ekonomi Daerah Pj Gubernur Babel Audensi dengan BRI Suganda: Saya Hanya Menjalankan Amanat Presiden
3244 Calon Mahasiswa Telah Ikuti UTBK Gelombang I, Kini Gelombang II UTBK UBB Sedang Berlangsung 22-28 Mei
Warga Pemali Antusias Terima Layanan Kesehatan Gratis dari PT Timah Tbk
Pemerintah Provinsi Babel Hadir untuk Warga Desa Sengir, Ini yang Dilakukan PJ Gubernur Suganda!
Lomba Lintas Alam Tingkat Nasional 2023 UKM Mahacita PolmanBabel Sukses Digelar, Ini Kata Bambang Patijaya
TK Negeri 2 Pembina Payung Kian Semarak atas Kehadiran Pj Gubernur Suganda dan Bunda Paud Maya
PJ Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu Bantu Cepat Keluarga Ibu Asia di Bangka Selatan
Pemprov Babel dan Pemkab Basel Kolaborasi Jemput Bola Layani Masyarakat