Jari Bukan Sembarang Jari, Begini Cerita Rakyat Berjudul Kisah Si Kelingking dari Bangka Belitung

- Jumat, 24 Maret 2023 | 06:00 WIB
Cerita Rakyat Bangka Belitung
Cerita Rakyat Bangka Belitung

Trenberita.com-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki Cerita rakyat tentang jari. Jari adalah anggota tubuh yang terdapat pada tangan manusia yang terdiri dari jari jempol, jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking. Cerita rakyat dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung satu ini akan menceritakan satu dari lima jari tersebut, yakni jari kelingking. Berikut Cerita rakyat berjudul Kisah Si Kelingking yang dimaksud.

Pada zaman dahulu di sebuah desa di Pulau Belitung, terdapat sepasang suami-istri yang hidup dalam kemiskinan. Namun demikian, mereka dapat menerima keadaan, sehingga terciptalah suasana yang bahagia.

Tahun demi tahun, timbullah keinginan untuk melengkapi rumah tangganya, karena mereka belum dikaruniai anak. Setiap malam, suami-istri itu pun berdoa kepada Tuhan agar segera dikaruniai seorang anak. Karena merasa telah cukup lama berdoa tanpa mendapatkan hasil, maka mereka berkata, "Ya Tuhan! Karuniailah kami seorang anak walaupun sebesar kelingking!"

Beberapa lama kemudian, sang istri telah berbadan dua. Ia pun segera memberitahu suaminya. Sang suami menyambutnya dengan senang hati. Mereka sangat gembira, karena tidak lama lagi mereka akan memperoleh seorang anak yang selama ini didambakan oleh mereka.

Setelah genap usia kandungannya, sang istri melahirkan seorang bayi. Sang suami yang semula kelihatan gembira membelalakkan mata, seakan ia tidak percaya dengan penglihatannya. Ia melihat bayi yang keluar dari rahim sang istri hanya sebesar kelingking. Sekalipun demikian, suara tangisannya sama dengan bayi biasa.

Sang suami tertunduk lesu. Sedih dan kecewa bercampur jadi satu.

"Ada apa, suamiku?" tanya sang istri tidak mengerti.

Sang suami membisu. Kedua matanya tampak berkaca-kaca, sehingga sang istri semakin bingung. Ia kembali bertanya, "Suamiku, seharusnya engkau gembira karena anak kita telah lahir. Akan tetapi, kenapa engkau justru bersedih?"

Sang suami menganggukkan kepala, kemudian ia berkata lirih hampir tidak terdengar oleh istrinya karena suaranya tertutup oleh tangis si bayi. "Istriku, kita melakukan permohonan yang salah," ucapnya.

"Apanya yang salah, suamiku?" tanya sang istri terheran-heran.

"Bukankah kita pernah berdoa agar kita dikaruniai anak meskipun sebesar kelingking? Inilah buktinya," jawab sang suami.

Sang istri pun terkulai lemas setelah ia mengetahui keadaan bayinya yang terlahir tidak seperti biasa. Ia benar-benar menyesal dengan berdoa seperti itu.

"Sudahlah, istriku! Kita terima apa adanya. Sekalipun bayi ini sebesar kelingking, tetapi ia tetaplah bagian dari jiwa kita," ujar sang suami menghibur.

"Kau beri nama apa anak ini?" tanya sang istri.

Halaman:

Editor: Annisa Pradnya Paramitha

Sumber: Pustaka Media

Tags

Artikel Terkait

Terkini

One Day One Hadits, Puasa Penjaga Muslim

Senin, 3 April 2023 | 07:24 WIB

One Day One Hadits: Puasa Itu Menahan Diri

Minggu, 2 April 2023 | 13:45 WIB
X