Trenberita.com-Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang percaya akan hal mistis. Salah satunya adalah makam keramat. Kekeramatan tidak diberikan secara sembarangan pada suatu makam, karena makam yang dianggap keramat merupakan makam yang dipercaya sebagai tempat persemayaman arwah beserta benda gaib yang memberikan kekuatan pada tempat tersebut.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai bagian dari Indonesia tentu memiliki makam keramat. Di manakah makam tersebut? Simak Cerita rakyat untuk tahu di mana letak makam yang dimaksud!
Dahulu kala di daerah Nangak yang letaknya tidak jauh dari Gunung Beludru, terdapat sebuah rumah yang didiami oleh sepasang suami-istri petani. Orang-orang memanggil mereka dengan nama Ki Inda dan Ni Inda. Cukup lama keduanya menikah, tetapi mereka belum juga mempunyai keturunan. Meskipun demikian, kasih sayang di antara keduanya tidaklah berkurang. Ke mana saja mereka pergi, mereka selalu berdua, sehingga susah dan senang dapat dirasakan oleh mereka bersama.
Ki Inda adalah salah seorang yang suka menangkap ikan di laut dengan menggunakan bubu. Pada suatu pagi di musim panen, Ki Inda berkata setelah sarapan, "Istriku, untuk kali ini kita berbagi pekerjaan. Engkau tinggal di rumah untuk menjemur padi, dan aku akan pergi ke laut. Barangkali, bubu yang kupasang kemarin sore telah penuh dengan ikan. Siapa tahu hari ini kita sedang mujur, sehingga kita mendapat ikan yang banyak."
"Pergilah, suamiku! Semoga engkau memperoleh hasil yang memuaskan," sahut Ni Inda.
Ki Inda segera melangkahkan kakinya pergi ke laut. Sesampainya di sana, secara kebetulan air laut mulai surut. Ki Inda berjalan ke arah bubu yang dipasangnya kemarin sore dengan harapan memperoleh banyak ikan. Tiba-tiba, ia berteriak kesakitan, karena kakinya tersandung sesuatu. Untunglah, kakinya tidak sampai berdarah. Setelah diamati, ternyata ada sepotong bambu tertutup sampah yang berserakan. Bambu tersebut segera diambil oleh Ki Inda, kemudian ia melemparkan bambu tersebut ke tengah laut.
Baca Juga: Sembilan Pemikiran Denny JA Soal Agama di Era Google, Agama: Warisan Kultural Bersama Umat Manusia
Ki Inda pun kembali melanjutkan langkahnya. Ketika sampai di dekat bubu, ia kembali tersandung sepotong bambu. "Lagi-lagi, kakiku tersandung bambu," gumamnya seraya mengambil bambu tersebut untuk diamati secara saksama. Ia bertanya dalam hati, "Ini adalah bambu yang tadi. Kenapa bisa di sini?"
Sekali lagi, Ki Inda melemparkan bambu tersebut jauh-jauh agar terbawa arus hanyut ke tempat lain. Selanjutnya, ia mengambil ikan yang terperangkap di dalam bubu. Ki Inda tampak gembira, karena harapannya tercapai. Ikan yang diperoleh cukup banyak. Setelah ikan-ikan tersebut dicucuki dengan rotan, Ki Inda langsung membawa ikan tersebut pulang.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kaki Ki Inda kembali tersandung potongan bambu. Setelah ia mengabil bambu tersebut untuk diamati secara saksama, ternyata bambu tersebut adalah bambu yang sama. "Aneh sekali. Seharusnya bambu ini sudah hanyut terbawa arus, tetapi kenapa berada di sini padahal air laut sudah surut?" tanya Ki Inda dalam hati. "Pasti bambu ini mempunyai kelebihan. Tentu, bambu ini memiliki maksud tertentu. Jadi, tidak ada salahnya jika aku manfaatkan untuk memikul ikan-ikan ini."
Baca Juga: Berikut Menu Sahur yang Dianjurkan untuk Dihindari pada Saat Bulan Suci Ramadhan
Ki Inda pun memikul ikan-ikan perolehannya yang cukup banyak dengan bambu tersebut. Sesampainya di rumah, ia menceritakan bambu ajaib tersebut kepada Ni Inda.
"Kalau begitu, bambu ini juga bisa dimanfaatkan untuk menindih tikar jemuran padi agar tidak tergulung oleh tiupan angin," sahut Ni Inda.
Artikel Terkait
Begini Cerita Keluarga Cemara The Series, Ara dan Agil Butuh Perhatian Abah Sedangkan Abah Harus Kerja Kerja
Kamu Warga Belitung? Simak Cerita Rakyat Berikut untuk Tahu Asal Mula Pulau Belitung
Si Penyumpit dan Seorang Putri, Cerita Rakyat Sepanjang Masa dari Bangka Belitung: Bagaimanakah Ceritanya?
Jari Bukan Sembarang Jari, Begini Cerita Rakyat Berjudul Kisah Si Kelingking dari Bangka Belitung
Cerita Berdirinya Kampung Adat Gebong Memarong dengan Tujuh Bubung Memarong di Desa Air Abik, Berkat PT Timah