Berdasarkan Cerita Rakyat Kisah Telaga Muyang Manis, Belitung Punya Sumur Sakral: Sumur Apa?

- Senin, 27 Maret 2023 | 05:00 WIB
Cerita Rakyat Bangka Belitung
Cerita Rakyat Bangka Belitung

Trendberita.com-Sumur merupakan salah satu sumber air yang digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Biasanya, sumur terbentuk melalui penggalian tanah dengan ke dalaman tertentu agar air dapat keluar dari dasar menuju permukaan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. 

Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Pulau Belitung, suatu sumur dijadikan sebagai tempat pelaksanaan dari upacara adat tertentu. Hal ini dikarenakan sumur tersebut dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Sumur apakah itu? Berikut penjelasannya.

Di sebelah tenggara Membalong, terdapat sebuah teluk yang cukup besar, yakni Teluk Balok yang di dalamnya mengalir Sungai Kembiri. Konon pada suatu hari, tampak sebuah kapal layar memasuki wilayah itu. Penumpangnya adalah suami-istri Tuk Pancor dengan beberapa orang anak buahnya.

Baca Juga: Karakteristik Zodiak Virgo Sang Perawan

Kapal tersebut merapat di tepi hutan, kemudian para penumpangnya turun mencari tempat untuk bermukim. Setelah masuk agak dalam, Tuk Pancor berkata, "Kita beristirahat di sini saja, dan segeralah kalian dirikan perkemahan!"

"Baik, tuan," sahut salah seorang anak buahnya. Mereka segera bekerja hingga tak lama kemudian berdirilah sejumlah perkemahan.

Rupanya, Tuk Pancor dan istrinya merasa nyaman berada di tempat itu. Maka, ia memutuskan untuk membuka hutan kemudian berladang. Pendatang baru itu sangat tekun, sehingga tak heran jika usaha mereka berhasil dengan baik. Tanamannya pun tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan. Keberhasilan Tuk Pancor dan anak buahnya tersebut menarik perhatian orang-orang yang datang terlebih dahulu, hingga mereka ingin bergabung untuk belajar mengolah tanaman. Mereka pada berdatangan, kemudian mereka membangun pemukiman. Maka, tak lama kemudian berkembang menjadi sebuah perkampungan yang dikenal dengan nama Kalekak Tuk Pancor.

Baca Juga: PLN Rampungkan Tower Emergency Lebih Cepat, Pasokan Kelistrikan Sumatera ke Bangka Kembali Normal 100 Persen

Suatu saat, terjadilah musim kemarau yang sangat panjang. Sungai-sungai pada kering membuat penduduk kesulitan mendapatkan air bersih. Tuk Pancor dan keluarganya pun sangat sedih, karena hampir setiap hari ada saja orang yang datang mengeluh. "Dengan mengeluh saja, kita tidak akan menyelesaikan masalah, dan juga tidak mungkin ada air yang datang memenuhi kebutuhan kita," kata Tuk Pancor.

"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?" tanya salah seorang penduduk.

"Kalau kalian tidak keberatan, marilah kita berusaha mencari sumber air dengan mengelilingi pulau ini," jawab Tuk Pancor.

Baca Juga: Ada Batu Keramat di Belitung? Berikut Penjelasan Versi Cerita Rakyat Riwayat Batu Meja

Beberapa orang penduduk menyetujui usulan Tuk Pancor, maka mulailah mereka berjalan mencari sumber air. Setelah berkeliling pulau dengan waktu yang lama sampai mereka kelelahan, akhirnya mereka menemukan sumber air yang berada di antara dua bukit. Kemudian, sumber air itupun diberi nama Selangan Libot, yang berarti di antara dua bukit.

Sepanjang musim kemarau, setiap hari Tuk Pancor dan penduduk setempat berjalan ke Selangan Libot untuk mengambil air. Karena jaraknya sangat jauh, maka dari pagi hingga malam hari mereka berjalan bergantian datang ke sana dengan membawa wadah. Sungguh suatu ujian yang sangat berat yan membutuhkan kesabaran.

Halaman:

Editor: Annisa Pradnya Paramitha

Sumber: Pustaka Media

Tags

Artikel Terkait

Terkini

One Day One Hadits, Puasa Penjaga Muslim

Senin, 3 April 2023 | 07:24 WIB

One Day One Hadits: Puasa Itu Menahan Diri

Minggu, 2 April 2023 | 13:45 WIB
X